SEJARAH

  1. BALAI PENDIDIKAN PONDOK PESANTREN DARUSSALAM SENGKUBANG
    1. Sejarah berdiri dan perkembangan Balai Pendidikan Pondok Pesantren (Yayasan) Darussalam Sengkubang.
      • Balai Pendidikan Pondok Pesantren Darussalam (selanjutnya dibaca Pontren Darussalam) resmi berdiri pada hari Sabtu, 25 Juli 1992 bertepatan 24 Muharram 1413 H, diresmikan oleh Bupati Pontianak Drs. Jawari (pada periode itu) dan dalam hal ini diwakili oleh Kakandepag Kabupaten Pontianak Drs. H. Ja’far H. Dg. Bide’. Alamat Pontren Darussalam ini adalah Jalan Raya Sengkubang Kec. Mempawah Hilir Kab. Mempawah Kalimantan Barat 78919.
      • Secara geografis, Pontren ini menghadap kearah barat 25 meter di depan Pontren adalah laut yang terbentang luas hingga ke Cina Selatan. Pontren ini berada dipinggir jalan raya utama Provinsi jurusan Pontianak – Mempawah – Singkawang – Sambas. Berada 8 km sebelah utara Mempawah, 75 km utara Pontianak dan 75 km selatan Kota Singkawang. Disitulah lokasi pertama berdiri hingga saat ini.
  • Pendiri Pondok Pesantren ini adalah :
H.M. Yunus Nazam:Seorang guru dari pendidikan guru, beliau ini dari keturunan Bapak M. Nazam yang berasal dari Sambas (Ibu Hamidah) seorang guru agama, imam masjid Aminuddin dan dari keluarga inilah sejarah da’wah di desa Sengkubang ikut ambil bagian.
H. Abdullah Ali’e:Masih keluarga dekat dengan H.M. Yunus Nazam yang keluarganya juga berasal dari negeri Pattani – Thailand beliau seorang yang juga ikut ambil bagian dalam sejarah panjang perjalanan da’wah di desa Sengkubang dan sekitarnya
KH. Tusirana Rasyid:Adalah seorang Da’i Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia, yang ditugaskan oleh DDII Pusat yang dipimpin saat itu oleh Bapak M. Natsir, kemudian bertugas sebagai Da’i Pembangunan Departemen Agama / Rabithah Alam Islamy, tamatan Pondok Pesantren Wali Songo, Ngabar, Ponorogo, Jawa Timur.

Tiga orang tersebut di atas yang mengambil prakarsa hingga berdirinya Pontren Darussalam atas izin Allah. H. Abdullah Ali’e sebagai Ketua Yayasan, H.M. Yunus Nazam sebagai Sekretaris Yayasan, dan KH. Tusirana Rasyid sebagai Pimpinan Pontren. Kemudian   juga   tak terlepas dari   anak   H.M. Yunus  Nazam,  yaitu H. Yusdiansyah, S.Pd. MM (alumnus Pondok Modern Gontor sebagai pendorong untuk mendirikan pondok pesantren dan dibantu oleh Syafawi Sunadi, Akhyar Akhmad yang juga alumni Pondok Modern Gontor Jawa Timur).

  • Adapun latar belakang berdirinya Pontren Darussalam Sengkubang adalah tak lepas dari keprihatinan sejumlah tokoh masyarakat atas kondisi lingkungan mereka pada saat itu, yaitu tidak adanya lembaga pendidikan Islam yang semisal Pontren khususnya di Kota Mempawah dan sekitarnya hingga masyarakat harus mengirimkan putra–putrinya ke Banjarmasin (Kalimantan Selatan) atau ke Pulau Jawa jika ingin mendapat pendidikan pesantren. Disisi lain kondisi masyarakat dalam pengalaman agama Islam juga semakin memprihatinkan, berbagai gejala negatif akibat perkembangan zaman sudut dapat dimaklumi, untuk itu perlu adanya usaha pencegahan dan perbaikan dengan mengkondisikan masyarakat untuk menerima kenyataan adanya sebuah Pontren ditengah-tengah kehidupan mereka.
    • Kondisi sosial masyarakat sekitar Pontren adalah terdiri dari mayoritas suku melayu, bugis, china hanya sedikit yang masuk Islam. Kondisi ekonomi mereka sebagian besar adalah petani kebun kelapa, langsat, kopi, durian. Banyak di antara mereka bekerja sebagai nelayan tradisional, sedikit pedagang dan pegawai negeri. Pada masa orde lama, sebagian besar masyarakat Sengkubang adalah pengikut Partai Masyumi dan NU dan pada masa orde baru sebagai besar para pemilih PPP dan Golkar, dan zaman reformasi saat ini, partisipasi politik masyarakat sangat bervariasi.
    • Perkembangan Pontren Darussalam Sengkubang

Berdirinya Pontren Darussalam Sengkubang hingga seperti kondisinya pada saat ini mempunyai sejarah yang panjang. Pada tahun 1964 (zaman orde lama), beberapa tokoh masyarakat Sengkubang, antara lain H.M. Yusuf Amin (almarhum), M. Harun (almarhum), A. Rahman Yusuf, H.M. Yunus Nazam (saat itu belum haji), A. Hamid Nazam telah mendirikan Madrasah Diniyah, kemudian pada tahun 1970, didirikan Madrasah Tsanawiyah oleh M. Zuhdi H. Yusuf, yang pada saat itu dikenal dengan nama SMIP kependekatan dari Sekolah Menengah Islam Pertama. Akan tetapi 4 (empat) tahun kemudian menurut penuturan H.M. Yunus Nazam, Tsanawiyah tersebut mengalami kevakuman alias tidak ada kegiatan belajar mengajar, hingga akhirnya  pada  tahun  1982,   dua   orang   tokoh   yaitu   H.M. Yunus  Nazam  dan H. Abdullah Ali’e, menemui Ust. Tusirana Rasyid yang saat itu bertugas sebagai Da’i Pembangunan/Rabithah Alam Islamy, untuk membangun kembali Madrasah dengan kegiatan belajar mengajar tingkat Tsanawiyah digedung yang sudah ada dan berdirilah Madrasah Tsanawiyah babak baru tahun 1983 dengan jumlah murid perdana 39 orang, setahun kemudian 1984, dibuat akte pendirian Yayasan Darussalam sebagai langkah awal menuju perkembangan pendidikan selanjutnya dan pada tahun 1988 didirikan Madrasah Aliyah dengan jumlah murid perdana 10 orang.

Barulah pada tahun 1992 setelah Madrasah Tsanawiyah dan Aliyah berjalan cukup baik dimulailah menampung para santri yang mondok dengan program pendidikan formal MTs, Aliyah dan program Pontren sebanyak 17 orang santri perdana (tidak termasuk murid MTs dan MA), yang seluruh biaya “nyantri” nya ditanggung oleh Yayasan. Dan mulai tahun 2015, didirikan Madrasah Ibtidaiyah “Litahfidil Qur’an” yang murid pertamanya berjumlah 10 anak dari sekitaran Sengkubang dan Mempawah.

Saat ini, setelah beberapa tahun berjalan, Pontren Darussalam Sengkubang sudah menampung sejumlah 1.400–an lebih santri yang datang dari seluruh Kabupaten dan Kota se-Kalbar, juga ada santri yang berasal dari negeri Kuching, Serawak Malaysia, Bangka belitung dan juga ada yang datang dari kepulauan Riau, Batam, Natuna dengan latar belakang sosial ekonomi orang tua yang beragam, petani, pegawai negeri, pengusaha, nelayan, peternak dan lain sebagainya.

Sistem pengajaran di Pontren Darussalam dilaksanakan secara klasikal (madrasi) baik formal MI, MTs dan MA maupun program Pontren serta TPQL/TPA, juga diadakan secara salafy berupa bandungan untuk kaji kitab, dengan menekankan penguasaan ta’bir dan percakapan 2 bahasa yaitu bahasa Arab dan Inggris sebagai bahasa pengantar dalam pengajaran program Pontren dan percakapan sehari-hari para asatidz dan santri yang silabus dan kitab-kitabnya mengacu kepada Pondok Modern Gontor Ponorogo Jawa Timur.

Sejak  berdiri  hingga  saat  ini,  Pontren  Darussalam  Sengkubang dipimpin oleh KH. Tusirana Rasyid (alumnus Pondok Pesantren Wali Songo, Ngabar tahun 1975, dengan wakil kyai H. Yusdiansyah, S. Pd. MM (alumnus Pondok Modern Gontor, 1991) dan wakil kyai H. Muh. Raji, SHI (alumnus Pondok Pesantren Wali Songo, 1978), Kepala Madrasah Tsanawiyah; Drs. Ahmad Nasyarudin dan Kepala Madrasah Aliyah, H. Yusdiansyah, S. Pd. MM, Kepala MI Litahfidzil Qur’an ; Muhammad Ihsan, S.Kom.I (alumnus ma’had Ibnu Nashir Jakarta), Kepala TK Indra Maya dan Ka. Program Pontren; H. Bahtiar Lukman Hakim, S.Pd.I (alumnus Pondok Modern Gontor, 1991), dan dibantu oleh para sarjana pendidikan sesuai bidang dan disiplin ilmunya serta para pengasuh santri yang hidup bersama para santri selama 24 jam.

Dari situlah, bahwa Pontren Darussalam Sengkubang dengan sistim yang sudah berjalan, tidak boleh ada vakum kegiatan untuk para santri, hingga seluruh waktu insya Allah terkontrol, terbimbing, terarah untuk kebaikan aktivitas demi masa depan para santri.

Perkembangan fisik bangunan Pontren

Pada awal berdirinya Pontren Darussalam Sengkubang memiliki 5 lokal belajar dan satu kantor, asrama santri dan dapurnya masih darurat dengan atap rumbia (atap daun nipah atau daun sagu). Pada saat ini, sudah terbangun di Kampus Dua (asrama santri putra) 1 gedung 3 lantai, 1 gedung ruang kelas 3 lantai, masjid Rayyana, perumahan asatidz, laboratorium IPA, sirkah, tempat makan. Dan di kampus Satu (asrama khusus putri)  2 gedung 2 lantai, rumah kyai, rumah penginapan tamu (wali santri), dapur umum, masjid Pontren, gedung perpustakaan, warung koperasi (koppontren), ruang lokal belajar 47 lokal (TK: 3 lokal; MI: 12 lokal; MTs: 21 lokal dan MA: 15 lokal), kantor, Multi Media Mini, Gallery Kaligrafi, Lab. Komputer, Waserda, Lapangan Olahraga, 18 rumah asatidz/pengasuh, fasilitas MCK dari air bersih PDAM, penerangan listrik PLN, beberapa perangkat komputer untuk kegiatan administrasi, sarana olahraga dan lain sebagainya.

Keadaan sosial masyarakat sekitar Pondok Pesantren (saat sekarang)

Sebagaimana sedikit keterangan di atas, bahwa :

  1. Lokasi Pontren Darussalam berada kira-kira 0,5 meter diatas permukaan laut, bahkan jika musim air pasang, bisa tergenang oleh luapan air pasang dari laut, walaupun hanya sekitar satu sampai dengan dua jam, hal ini akan selalu berulang-ulang terjadi pada setiap musim khususnya pada bulan Nopember, Desember dan Januari. Terletak di desa Sengkubang Kecamatan Mempawah Hilir Kab. Mempawah.
  2. Masyarakat sekitar, sebagian besar hidup dari petani perkebunan kelapa, pisang, durian, dan juga para nelayan tradisional, sebagian kecil pegawai negeri dan pengusaha. Adapun kondisi penduduk dalam kehidupan sosial politiknya saat ini sangat beragam, yang sebagian besar adalah menjalankan partisipasi politiknya kepada partai-partai Islam seperti, PPP, PKB, PKS, PAN, dan juga Golkar, PDIP, Partai Demokrat dll.
  3. Sistim pengelolaan / penyelenggaraan Pontren Darussalam
    1. Sebagaimana telah dijelaskan di atas, bahwa penyelenggaraan/pengelolaan Pontren Darussalam Sengkubang ini di bawah Yayasan Darussalam yang didirikan pada tahun 1984, bersifat independent dan tidak berafiliasi pada organisasi massa maupun organisasi politik tertentu, Pontren Darussalam berdiri diatas dan untuk semua golongan.
    1. Susunan organisasi kepengurusan Pontren Darussalam :

a.  Pengurus Yayasan

1.  Badan Pembina

      Ketua                                             :  K.H. Tusirana Rasyid

      Anggota                                         :  H. Hamzen Bunsu, M.Pd

      Anggota                                         :  H. Hasan H. Syafi’e

3.  Badan Pengurus

  Ketua Umum                                 :  H. Yusdiansyah, S.Pd. MM

  Ketua I                                           :  Drs. Ahmad Nasyarudin

  Ketua II                                         :  Burhanuddin

  Sekretaris Umum                           :  Abdul Basith, M.IP

  Sekretaris I                                    :  Nadhira Imania, S.Ag

  Sekretaris II                                   :  Ismail, S.E

  Bendahara Umum                          :  Halidi, S.Hum

  Bendahara I                                   :  Fikri Akmal

  Bendahara II                                  :  Muhammad Yusuf, S.HI

2.  Badan Pengawas

Ketua                                              :  Drs. H.M. Basri Har

  Anggota                                          :  H. Kaslan HS, S.T

  Anggota                                         :  H. Zulkifli Hasan

b.  Pondok Pesantren

1. Pimpinan Pondok                          :  KH. Tusirana Rasyid

2. Badal Kyai                                   :  H. Yusdiansyah, S.Pd, MM

                                                              H. Muh. Raji, S.HI

3. Sekretaris                                    :  Surahmat, S.Pd.I

4. Bendahara                                   :  Halidi, S.Hum

5. Kepala Raudatul Athfal                  :  Indra Maya

6. Kepala Madrasah Ibtidaiyah           :  Muhammmad Ihsan, S.Kom.I

7. Kepala Madrasah Tsanawiyah         :  Drs. Ahmad Nasyarudin

8. Kepala Madrasah Aliyah                 :  H. Yusdiansyah, S.Pd, MM

9. Majlis Pembimbing Santri               :  H. Bachtiar Lukman Hakim, S.Pd.I